Saturday, 10 August 2013

Valuasi PT Astra International(ASII) berdasarkan Laporan 1H 2013

Sebelumnya saya mengucapkan "Selamat Idul Fitri 1434H, mohon maaf lahir dan batin".
Kali ini saya ingin mencoba mengulas ASII, karena emiten ini mempunyai market kapitalisasi yg cukup besar sehingga gerakannya cukup memberi impact pada gerakan IHSG.

ASII selepas pelaporan semester 1, kembali mendapat sentimen kurang bagus berkenaan dgnn unjuk kerja-nya di tahun 2013. Revenue yg menurun ditambah net income yg menurun semakin menguatkan kekhawatiran telah pudarnya performa emiten satu ini.
Table rangkuman berikut ini menampilkan summary YoY, QoQ maupun komparasi q1 2013 vs Q1 2012
 
Growth YoY QoQ Q1'13vsQ1'12
Equity Growth 49.13% 27.15% 16.26%
EPS Growth -8.79% 105.66% -7.83%
Revenue Growth -1.71% 101.98% 0.70%
Cash Growth 6.27% 21.04% 18.95%

Nampak YoY, revenue ASII mulai menurun di semester 1 ini, dibandingkan dengan Q1 yang masih naik tipis. Akibatnya net income tentu akan lebih tergerus dibanding yang ditunjukkan pada Q1. Kemunduran 2 kwartal ini patutlah menjadi kekhawatiran para investor sehingga nampak para investor mulai mengurangi posisi di ASII (ditunjukkan oleh semakin menurunnya harga ASII).
Jika melihat komponen pendapatan ASII, maka lebih dari 50% pendapatan ASII disumbangkan oleh segmen otomotif, 30% disumbangkan oleh penjualan alat berat dan batubara,sedang sisanya adalah jasa keuangan, agri business, jasa IT, dan jasa logistik/sewa.

Sampai semester 1 2013, penjualan otomotif masih naik walau tergerus oleh beban sehingga laba tercatat lbh rendah dari tahun lalu. Yang terparah adalan segmen alat berat dan batubara yg diawaki oleh UNTR. Pendapatan penjualannya menurun sekira 19% dibanding semester yg sama tahun lalu. Segmen CPO yang dimotori AALI mencatatkan penurunan pendapatan sebanyak 3% dibanding tahun sebelumnya.
Dari cerita tersebut, nampak kondisi terberat memang dialami UNTR yg menjadi pemberat pada laju bertumbuhan ASII. Mau tak mau, kita perlu melihat prospek masing2 komponen utama dari mesin uang ASII.

Dari sektor otomotif, tamparan di tahun 2012 lebih dikarenakan regulasi kredit motor yg memperlambat laju penjualan sepeda motor. DI tahun 2013 ini, kenaikan BBM, dan persaingan usaha(masuknya kompetitor yg menggerus kue pasar mobil menengah ke bawah) menjadi faktor dominan tantangan sektor otomotif. Khusus, untuk sektor ini, ASII akan menggantungkan harapannya pada  Low Cost Green Car yg siap untuk mulai di lepas di akhir Q4 tahun ini.

Sedangkan di sektor alat berat dan batubara, kondisi melemahnya harga batubara adalah penyebab utama menurunnya pendapatan UNTR. Usaha meningkatkan produksi sebenarnya berjalan tapi penurunan harga membuat peningkatan produksi tak mampu mengimbangi penurunan pendapatan. Demikian pula dengan alat berat, banyak perusahaan yg memilih menunda investasi alat berat sampai keadaan membaik. Hal ini tidak hanya di batubara tapi juga mereka yg menggunakan alat berat di agribisnis spt kelapa sawit. Satu2nya pertanyaan yang tersisalah apakah yg terburuk sudah berakhir. Untuk menjawab itu ada baiknya melihat forecast harga batubara dalam chart berikut:



Tak ada yang mampu menduga bottom dari harga batubara. Tapi setidaknya nampak dalam chart forecast di atas penurunan coal diperkirakan sudah terbatas..walau uplift tidak akan terlihat drastis di horizon. "We don’t have a whole lot of confidence in a near-term uplift, but we don’t think prices are headed for an imminent collapse," says Joel Crane, vice-president of research at Morgan Stanley.

Jadi harapannya perlambatan UNTR sudah mencapai kondisi stabil-nya. Sebaliknya di CPO, AALI sebenarnya terbilang cukup bagus dalam memaksimalkan produksi CPO per hektarnya. Tak jauh dari batubara, CPO mengalami masalah dengan harga yg diakibatkan oleh surplus inventory dan rendahnya demand. Walaupun inventory mulai menurun tapi nampaknya demand CPO masih lambat datang.

(sumber gambar: theedgemalaysia.com)

Tapi AALI, proporsinya tidak besar di kue pendapatan ASII.

Melihat semua cerita di atas, nampaknya mulai gamang melihat prospek ASII ke depan. Tapi, kita perlu sadar bahwa industri memang akan mengalami masa2 jaya dan masa2 getir. Apakah masa getir ini menjadi alasan ASII tidak menarik lagi. Kalo melihat perkembangan ASII sebenarnya emiten satu ini cukup meyakinkan pertumbuhannya:
 
Growth 2013(est) 2012 2011 2010 2009 2008 Average up to 2012 Average up to 2013
Equity Growth 34.18% 17.79% 22.59% 23.60% 20.60%
21.14% 23.75%
EPS Growth -9.17% 9.34% 23.66% 43.15% 0.00%
19.04% 13.40%
Revenue Growth 0.27% 15.68% 25.98% 30.97% 1.51%
18.53% 14.88%
Cash Growth 99.70% 24.20% -17.34% -19.30% -0.92%
-3.34% 17.27%

Nampak pada table di atas, pertumbuhan ekuitas tinggi di atas 20%. Angka equity growth ini adalah bilangan penting bagi investor karena menunjukkan kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan memberikan return yg baik kepada pemilik modal. Di EPS sendiri andai tanpa melihat 2013, sebenarnya juga masih meyakinkan.
Juga terlihat pada angka2 ratio berikut ini, nampak ketangguhan manajemen ASII memang meyakinkan:
 
Key Ratios 2013(mrq) 2012 2011 2010 2009 2008 Average up to 2012 Average up to 2013
Op Profit Margin 13.00% 14.84% 10.97% 11.41% 12.95% 12.24% 12.48% 12.57%
Net Profit Margin 9.35% 10.33% 10.94% 11.13% 10.19% 9.47% 10.41% 10.24%
Return on Asset 4.46% 10.65% 11.52% 12.73% 11.29% 11.38% 11.52% 10.34%
Retun on Equity 9.23% 27.28% 29.42% 29.13% 25.17% 27.78% 27.76% 24.67%
Return on Capital 6.69% 11.03% 12.77% 14.39% 12.97% 13.83% 13.00% 11.95%
Current Ratio 127.71% 139.91% 134.36% 128.40% 137.30% 132.17% 134.43% 133.31%
Quick Ratio(Acid Test) 1.28 1.12 1.10 0.99 1.10 1.00 1.06 1.10
Long Debt to Equity 38.06% 42.08% 39.62% 28.26% 26.74% 31.90% 33.72% 34.44%
Devidend Payout Ratio
42.50% 39.41% 36.62% 34.68% 34.36% 37.51% 37.51%

Terlihat margin ratio, return on asset, return equity, dan return on capital cukup bagus. Demikian juga dengan ratio2 yg berkaitan dengan kesehatan finansial baik current ration, quick ration maupun long debt to equity.

Sementara terhadap stakeholder pun, ASII rajin memberikan deviden dengan ratio payout yg lumayan. Yang terakhir ini tentu memberi kenyamanan buat mereka yg benar2 membeli saham dgn maksud membeli bisnis sebagai income generator..bukan sekedar capital gain.

Berkaitan dengan income generator tadi, ada baiknya melihat kemampuan ASII sebagai cash generator dalam hitungan free cash flow berikut:
 
Free Cash Flow Calc 2013(mrq) 2012 2011 2010 2009 2008 Average up to 2012 Average up to 2013
Cash Flow From Ops 10162000 8932000 10011000 2907000 11335000 9953000 8627600 8883333
CFO Growth 13.77% -10.78% 244.38% -74.35% 13.89%
53.08% 43.25%
Capital Expenditure -4,200,000 -11,115,000 -10,355,000 -6,366,000 -5,296,000 -5483000 -7723000 -7135833.33333333
After Tax Net Interest Payment -1310000 -3321000 -3292000 -2638000 -2404000 -2107000 -2752400 -2593000
Free Cash Flow to Firm 7272000 1138000 2948000 -821000 8443000 6577000 2927000 4259500
FCFF Growth 539.02% -61.40% 459.07% -109.72% 28.37%
95.98% 206.74%
Net Borrowing 1787000 9163000 11581000 9172000 -1372000 1873000

Free Cash Flow to Equity 7749000 13622000 17821000 10989000 9475000 10557000 12492800.00 11931200.00
FCFE Growth -43.11% -23.56% 62.17% 15.98%

18.20% 2.87%

Nampak Cash Flow from Operation dari ASII masih terjaga positif sampai 1H 2013. Demikian pula dengan Free Cash Flow to Firm.

Pertanyaan terakhir tentunya bagaimana valuasi ASII saat ini. Sebagai catatan, annualized EPS 2013 berdasarkan laporan terakhir berada di 436. Sementara para analis memberikan estimasi EPS 2013 terendah di 426 dan tertinggi 597. Median ada di 511, tapi untuk hitungan saya akan menggunakan angka 436 yg lebih realistis.
PE tertinggi 5th ada di 16.84 dan terendah di 4.65. Kita ambil saja median di 10.7 sebagai prediksi PE 5th kedepan.
Long term growth, para analis menaruh estimasi tertinggi di 12.64% dan terendah di 7.95%. Median ada di 10.3%.
Bila kita memasukkan growth 5th kedepan di angka 10% maka berikut adalah valuasi ASII berdasarkan metode diskonto arus kas:
 
EPS n+1 480
EPS n+2 528
EPS n+3 580
EPS n+4 638
EPS n+5 702
Total EPS 5 Tahun 2,928


Deviden Pay(Average 5yrs) 37.51%


Harga Thn ke-5 7,513


Risk Premium + Risk Free Rate% 15%


Harga Thn ke 5 (+ Deviden) 7,777


Harga Wajar Thn n+4 6,774
Harga Wajar Thn n+3 5,901
Harga Wajar Thn n+2 5,140
Harga Wajar Thn n+1 4,477
Harga Wajar Thn n 3,900
V/P 0.58


Valuasi ASII
Harga Terakhir 6700


DCF Value 3,900
Diskon DCF % -72%

Nampak dengan parameter2 yg ada, harga sekarang masih di atas harga valuasi wajar berdasarkan diskonto arus kas. Tapi perlu dicatat, parameter yg dimasukkan di atas cukup konservatif.
Jika menggunakan rumus graham, maka valuasi nya adalah
 
Graham Value 6,731
Diskon Graham % 0%

Jadi harga saat ini sedang di valuasi wajarnya.
Dengan terhnik PEG, saat ini PEG ada di 1.54 yang berarti masih mahal.

Dengan demikian harga saat ini, ASII belum bagus buat entry mereka yg belum pernah membuat posisi. Masih banyak pilihan yg less preblematic :-)

Tapi, bagi mereka yg sudah pernah atau masih memiliki posisi maka keputusan tergantung pada timeframe investasinya. Bisa jadi ASII kembali bersinar jika semua problem2 di atas sudah terlewati dengan sendirinya.

No comments:

Post a Comment