Sebelumnya saya mengucapkan "Selamat Idul Fitri 1434H, mohon maaf lahir dan
batin".
Kali ini saya ingin mencoba mengulas ASII, karena emiten ini mempunyai
market kapitalisasi yg cukup besar sehingga gerakannya cukup memberi impact pada
gerakan IHSG.
ASII selepas pelaporan semester 1, kembali mendapat sentimen kurang bagus
berkenaan dgnn unjuk kerja-nya di tahun 2013. Revenue yg menurun ditambah net
income yg menurun semakin menguatkan kekhawatiran telah pudarnya performa emiten
satu ini.
Table rangkuman berikut ini menampilkan summary YoY, QoQ maupun komparasi
q1 2013 vs Q1 2012
Growth | YoY | QoQ | Q1'13vsQ1'12 |
Equity Growth | 49.13% | 27.15% | 16.26% |
EPS Growth | -8.79% | 105.66% | -7.83% |
Revenue Growth | -1.71% | 101.98% | 0.70% |
Cash Growth | 6.27% | 21.04% | 18.95% |
Nampak YoY, revenue ASII mulai menurun di semester 1 ini, dibandingkan dengan Q1 yang masih naik tipis. Akibatnya net income tentu akan lebih tergerus dibanding yang ditunjukkan pada Q1. Kemunduran 2 kwartal ini patutlah menjadi kekhawatiran para investor sehingga nampak para investor mulai mengurangi posisi di ASII (ditunjukkan oleh semakin menurunnya harga ASII).
Jika melihat komponen pendapatan ASII, maka lebih dari 50% pendapatan ASII
disumbangkan oleh segmen otomotif, 30% disumbangkan oleh penjualan alat berat
dan batubara,sedang sisanya adalah jasa keuangan, agri business, jasa IT, dan
jasa logistik/sewa.
Sampai semester 1 2013, penjualan otomotif masih naik walau tergerus oleh beban sehingga laba tercatat lbh rendah dari tahun lalu. Yang terparah adalan segmen alat berat dan batubara yg diawaki oleh UNTR. Pendapatan penjualannya menurun sekira 19% dibanding semester yg sama tahun lalu. Segmen CPO yang dimotori AALI mencatatkan penurunan pendapatan sebanyak 3% dibanding tahun sebelumnya.
Dari cerita tersebut, nampak kondisi terberat memang dialami UNTR yg
menjadi pemberat pada laju bertumbuhan ASII. Mau tak mau, kita perlu melihat
prospek masing2 komponen utama dari mesin uang ASII.
Dari sektor otomotif, tamparan di tahun 2012 lebih dikarenakan regulasi
kredit motor yg memperlambat laju penjualan sepeda motor. DI tahun 2013 ini,
kenaikan BBM, dan persaingan usaha(masuknya kompetitor yg menggerus kue pasar
mobil menengah ke bawah) menjadi faktor dominan tantangan sektor otomotif.
Khusus, untuk sektor ini, ASII akan menggantungkan harapannya pada Low Cost
Green Car yg siap untuk mulai di lepas di akhir Q4 tahun ini.
Sedangkan di sektor alat berat dan batubara, kondisi melemahnya harga
batubara adalah penyebab utama menurunnya pendapatan UNTR. Usaha meningkatkan
produksi sebenarnya berjalan tapi penurunan harga membuat peningkatan produksi
tak mampu mengimbangi penurunan pendapatan. Demikian pula dengan alat berat,
banyak perusahaan yg memilih menunda investasi alat berat sampai keadaan
membaik. Hal ini tidak hanya di batubara tapi juga mereka yg menggunakan alat
berat di agribisnis spt kelapa sawit. Satu2nya pertanyaan yang tersisalah apakah
yg terburuk sudah berakhir. Untuk menjawab itu ada baiknya melihat forecast
harga batubara dalam chart berikut:
Tak ada yang mampu menduga bottom dari harga batubara. Tapi setidaknya
nampak dalam chart forecast di atas penurunan coal diperkirakan sudah
terbatas..walau uplift tidak akan terlihat drastis di horizon. "We
don’t have a whole lot of confidence in a near-term uplift, but we don’t think
prices are headed for an imminent collapse," says Joel Crane, vice-president of
research at Morgan Stanley.
Jadi harapannya perlambatan UNTR sudah mencapai
kondisi stabil-nya. Sebaliknya di CPO, AALI sebenarnya terbilang cukup bagus
dalam memaksimalkan produksi CPO per hektarnya. Tak jauh dari batubara, CPO
mengalami masalah dengan harga yg diakibatkan oleh surplus inventory dan
rendahnya demand. Walaupun inventory mulai menurun tapi nampaknya demand CPO
masih lambat datang.
(sumber gambar: theedgemalaysia.com)
Tapi AALI, proporsinya tidak besar di kue pendapatan
ASII.
Melihat semua cerita di atas, nampaknya mulai gamang
melihat prospek ASII ke depan. Tapi, kita perlu sadar bahwa industri memang akan
mengalami masa2 jaya dan masa2 getir. Apakah masa getir ini menjadi alasan ASII
tidak menarik lagi. Kalo melihat perkembangan ASII sebenarnya emiten satu ini
cukup meyakinkan pertumbuhannya:
Growth | 2013(est) | 2012 | 2011 | 2010 | 2009 | 2008 | Average up to 2012 | Average up to 2013 |
Equity Growth | 34.18% | 17.79% | 22.59% | 23.60% | 20.60% | 21.14% | 23.75% | |
EPS Growth | -9.17% | 9.34% | 23.66% | 43.15% | 0.00% | 19.04% | 13.40% | |
Revenue Growth | 0.27% | 15.68% | 25.98% | 30.97% | 1.51% | 18.53% | 14.88% | |
Cash Growth | 99.70% | 24.20% | -17.34% | -19.30% | -0.92% | -3.34% | 17.27% |
Nampak pada table di atas, pertumbuhan ekuitas tinggi di atas 20%. Angka equity growth ini adalah bilangan penting bagi investor karena menunjukkan kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan memberikan return yg baik kepada pemilik modal. Di EPS sendiri andai tanpa melihat 2013, sebenarnya juga masih meyakinkan.
Juga terlihat pada angka2 ratio berikut ini, nampak
ketangguhan manajemen ASII memang meyakinkan:
Key Ratios | 2013(mrq) | 2012 | 2011 | 2010 | 2009 | 2008 | Average up to 2012 | Average up to 2013 |
Op Profit Margin | 13.00% | 14.84% | 10.97% | 11.41% | 12.95% | 12.24% | 12.48% | 12.57% |
Net Profit Margin | 9.35% | 10.33% | 10.94% | 11.13% | 10.19% | 9.47% | 10.41% | 10.24% |
Return on Asset | 4.46% | 10.65% | 11.52% | 12.73% | 11.29% | 11.38% | 11.52% | 10.34% |
Retun on Equity | 9.23% | 27.28% | 29.42% | 29.13% | 25.17% | 27.78% | 27.76% | 24.67% |
Return on Capital | 6.69% | 11.03% | 12.77% | 14.39% | 12.97% | 13.83% | 13.00% | 11.95% |
Current Ratio | 127.71% | 139.91% | 134.36% | 128.40% | 137.30% | 132.17% | 134.43% | 133.31% |
Quick Ratio(Acid Test) | 1.28 | 1.12 | 1.10 | 0.99 | 1.10 | 1.00 | 1.06 | 1.10 |
Long Debt to Equity | 38.06% | 42.08% | 39.62% | 28.26% | 26.74% | 31.90% | 33.72% | 34.44% |
Devidend Payout Ratio | 42.50% | 39.41% | 36.62% | 34.68% | 34.36% | 37.51% | 37.51% |
Terlihat margin ratio, return on asset, return equity, dan return on capital cukup bagus. Demikian juga dengan ratio2 yg berkaitan dengan kesehatan finansial baik current ration, quick ration maupun long debt to equity.
Sementara terhadap stakeholder pun, ASII rajin memberikan deviden dengan ratio payout yg lumayan. Yang terakhir ini tentu memberi kenyamanan buat mereka yg benar2 membeli saham dgn maksud membeli bisnis sebagai income generator..bukan sekedar capital gain.
Berkaitan dengan income generator tadi, ada baiknya melihat kemampuan ASII sebagai cash generator dalam hitungan free cash flow berikut:
Free Cash Flow Calc | 2013(mrq) | 2012 | 2011 | 2010 | 2009 | 2008 | Average up to 2012 | Average up to 2013 |
Cash Flow From Ops | 10162000 | 8932000 | 10011000 | 2907000 | 11335000 | 9953000 | 8627600 | 8883333 |
CFO Growth | 13.77% | -10.78% | 244.38% | -74.35% | 13.89% | 53.08% | 43.25% | |
Capital Expenditure | -4,200,000 | -11,115,000 | -10,355,000 | -6,366,000 | -5,296,000 | -5483000 | -7723000 | -7135833.33333333 |
After Tax Net Interest Payment | -1310000 | -3321000 | -3292000 | -2638000 | -2404000 | -2107000 | -2752400 | -2593000 |
Free Cash Flow to Firm | 7272000 | 1138000 | 2948000 | -821000 | 8443000 | 6577000 | 2927000 | 4259500 |
FCFF Growth | 539.02% | -61.40% | 459.07% | -109.72% | 28.37% | 95.98% | 206.74% | |
Net Borrowing | 1787000 | 9163000 | 11581000 | 9172000 | -1372000 | 1873000 | ||
Free Cash Flow to Equity | 7749000 | 13622000 | 17821000 | 10989000 | 9475000 | 10557000 | 12492800.00 | 11931200.00 |
FCFE Growth | -43.11% | -23.56% | 62.17% | 15.98% | 18.20% | 2.87% |
Nampak Cash Flow from Operation dari ASII masih terjaga positif sampai 1H 2013. Demikian pula dengan Free Cash Flow to Firm.
Pertanyaan terakhir tentunya bagaimana valuasi ASII saat ini. Sebagai catatan, annualized EPS 2013 berdasarkan laporan terakhir berada di 436. Sementara para analis memberikan estimasi EPS 2013 terendah di 426 dan tertinggi 597. Median ada di 511, tapi untuk hitungan saya akan menggunakan angka 436 yg lebih realistis.
PE tertinggi 5th ada di 16.84 dan terendah di 4.65.
Kita ambil saja median di 10.7 sebagai prediksi PE 5th kedepan.
Long term growth, para analis menaruh estimasi
tertinggi di 12.64% dan terendah di 7.95%. Median ada di 10.3%.
Bila kita memasukkan growth 5th kedepan di angka 10%
maka berikut adalah valuasi ASII berdasarkan metode diskonto arus kas:
EPS n+1 | 480 |
EPS n+2 | 528 |
EPS n+3 | 580 |
EPS n+4 | 638 |
EPS n+5 | 702 |
Total EPS 5 Tahun | 2,928 |
Deviden Pay(Average 5yrs) | 37.51% |
Harga Thn ke-5 | 7,513 |
Risk Premium + Risk Free Rate% | 15% |
Harga Thn ke 5 (+ Deviden) | 7,777 |
Harga Wajar Thn n+4 | 6,774 |
Harga Wajar Thn n+3 | 5,901 |
Harga Wajar Thn n+2 | 5,140 |
Harga Wajar Thn n+1 | 4,477 |
Harga Wajar Thn n | 3,900 |
V/P | 0.58 |
Valuasi | ASII |
Harga Terakhir | 6700 |
DCF Value | 3,900 |
Diskon DCF % | -72% |
Nampak dengan parameter2 yg ada, harga sekarang masih di atas harga valuasi wajar berdasarkan diskonto arus kas. Tapi perlu dicatat, parameter yg dimasukkan di atas cukup konservatif.
Jika menggunakan rumus graham, maka valuasi nya
adalah
Graham Value | 6,731 |
Diskon Graham % | 0% |
Jadi harga saat ini sedang di valuasi wajarnya.
Dengan terhnik PEG, saat ini PEG ada di 1.54 yang
berarti masih mahal.
Dengan demikian harga saat ini, ASII belum bagus buat entry mereka yg belum pernah membuat posisi. Masih banyak pilihan yg less preblematic :-)
Tapi, bagi mereka yg sudah pernah atau masih memiliki posisi maka keputusan tergantung pada timeframe investasinya. Bisa jadi ASII kembali bersinar jika semua problem2 di atas sudah terlewati dengan sendirinya.
No comments:
Post a Comment