Friday, 29 November 2013

Google Intraday untuk data DJI di AMIBROKER!!

Buat mereka yg rindu data DJI setelah yahoo dan MSN tidak lagi memberikan data feed untuk EOD, mungkin bisa menengok Google intraday (Yahoo masih memberikan untuk intraday, tapi tidak lagi untuk data EOD)
Dengan data 1 menit-an, anda akan mendapat data refresh sepanjang 15 hari. Sedang 5 menit-an, anda akan mendapat data refresh sepanjang 60 hari.
Ini lebih generous daripada yahoo intraday yang hanya memberikan data data 1 menit-an sepanjang 1 hari dan data 5 menitan sepanjang 5 hari saja.

Tapi agar candle tampil secara benar saya mendapati, saya perlu menukar mapping field open dan close di file format "aqgi.format" yg tersimpan di C:\Program Files\AmiBroker\Formats. Perhatikan file aqgi.format yg sudah saya rubah berikut...




Catatan: saya juga mendapati yahoo intraday juga perlu dirubah spt di atas agar hasilnya sama dgn OLT.

Setelah tarik, nampak candle dari google intraday lebih tepat dibanding tampilan dari yahoo intraday


Tampilan dari index DJI dari google intraday (perhatikan tickernya beda ya dgn yahoo)

Tampilan 1 minute DJI dari yahoo. Nampak google intraday lbh benar


Sayangnya Google intraday tidak memberi data feed untuk Jakarta stock Exchange. Tapi, setidaknya ia-nya memberikan data USDIDR dalam bentuk intraday juga.


Semoga bermanfaat....

salam,
Satriyo

Monday, 25 November 2013

IHSG dan scanner 25 Nov 2013

IHSG membentuk pola Bullish Harami pada chart harian. Konfirmasi jika IHSG bergerak di atas 4360.


Beberapa saham yg mendapat sinyal beli siang tadi adalah sbb:


Sunday, 24 November 2013

CTRA & SMRA

CTRA memiliki pola yang sama dengan SMRA. Kedua2nya sedang menanti trigger buy atas sinyal bullish harami hari kamis lalu. Perhatikan titik buy dan titik cut loss-nya





Secara umum property masih dibawah dan masih menanti gerakan upside...Sudah 2 kali break low setelah terbentuk bullish harami yg terbentuk pada 14 Nov. Sampai saat ini belum terbentuk pola pembalikan yg baru.


Sunday, 17 November 2013

Ulasan INVS berdasar laporan Q3 2013

Sebelum mengulas lebih jauh perlu dijelaskan di sini bahwa INVS masuk di urutan no 200 di daftar efek syariah per tanggal 24 Mei 2013.
INVS atau nama lengkapnya PT Inovisi Infracom Tbk adalah sebuah perusahaan investasi berbagai bidang. Agar lebih mudah, berikut adalah petikan yg di dapat di web site perusahaan bersangkutan:
"PT Inovisi Infracom Tbk is a diversified infrastructure investment holding company with business in telecommunication, energy & resources, oil & gas, power electricity & engineering, shipping & logistic, real estate investments, toll road concessions, Internet, media and e-commerce businesses."
Dari penjelasan di atas, bidang yang ditekuni INVS memang beragam, mulai dari Telekomunikasi, Batubara dan Energi, minyak bumi dan gas, Jasa Konstruksi, dan lain2.

Sekilas berikut adalah daftar pemegang saham dari INVS.


Sedang berikut adalah anak perusahaan yg dimiliki:


Adapun entitas assosiasi adalah sbb:



Terlihat nampak INVS adalah sebuah perusahaan besar, tapi, percaya atau tidak per dec 2012, perusahaan ini diawaki hanya oleh 67 karyawan. Make sense saja karena ini adalah perusahaan holding yg menanam modal dibanyak perusahaan anak dan asossiasi. Jadi, operasi utama sih cukup kecil.
Bagaimana dengan performance 5 tahun terakhir? Berikut adalah grafik performance yg memuat pokok2 growth yg utama:






Terlihat INVS begitu spektakuler, sejak 2010. Jika anda melihat LK 2010, maka akan nampak pada tahun itu INVS melakukan HMETD dan menggunakan uangnya untuk membeli Cord Wireless Ltd yang kemudian memberi kontribusi besar pada laba. Dan sampai Q3 2013, kontribusi segmen komunikasi masih dominan pada pendapatan INVS.
Bagaimana, hasil Q3 2013? Berikut summary Q3 2013 untuk 4 angka utama yg penting untuk pertimbangkan.
 
Growth YoY
Equity Growth 16.60%
EPS Growth 13.51%
Revenue Growth 47.25%
Cash Growth -39.52%
Nampak, pendapatan, ekuitas, dan EPS masih bertumbuh untuk INVS. Tapi, benarkan laba tumbuh secara baik. Mungkin angka rasio berikut akan membantu menganalis (catatan MRQ= most recent quarter yaitu Q3 2013):
 
Key Ratios 2013(mrq) 2012 2011 2010 2009 2008 Average up to 2012 Average up to 2013
Gross Margin 23.93% 26.51% 29.99% 36.39% 9.63% 10.91% 22.68% 22.89%
Op Profit Margin 21.64% 22.63% 24.15% 30.69% 2.37% 6.69% 17.30% 18.03%
Net Profit Margin 31.44% 32.76% 69.06% 37.95% 31.69% 5.91% 35.47% 34.80%
Return on Asset 9.94% 13.18% 14.49% 11.17% 15.13% 3.06% 11.41% 11.16%
Retun on Equity 13.00% 20.38% 24.44% 13.57% 23.99% 4.34% 17.34% 16.62%
Return on Capital 13.00% 20.38% 24.44% 13.57% 23.99% 4.34% 17.34% 16.62%
Current Ratio 204.33% 259.18% 234.79% 53.63% 175.57% 247.00% 194.03% 195.75%
Quick Ratio(Acid Test) 2.04 2.57 2.30 0.54 1.76 2.47 1.93 1.95
Long Debt to Equity 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%
Total Debt to Equity 9.00% 10.51% 7.62% 1.76% 0.00% 0.00% 3.98% 4.82%
Terlihat angka2 Gross Margin, Op Margin, dan Net Margin sampai Q3 mengalami sedikit penurunan. Dan, walaupun memang revenue naik yg ditopang dari segmen telekomunikasi, secara umum margin menurun. Seperti beberapa emiten di BEI, pendapatan besar INVS juga dicatatkan oleh selisih kurs spt dijelaskan dalam laporannya:


Bagaimana growth dalam angka? Berikut adalah kalkulasi yg menyertakan estimated 2013.
 
Growth 2013(est) 2012 2011 2010 2009 2008 Average up to 2012 Average up to 2013
Equity Growth 46.75% 29.05% 66.47% 688.31% 78.69%
215.63% 181.85%
EPS Growth 3.45% 70.59% 41.67% 255.03% 924.24%
322.88% 259.00%
Revenue Growth 30.07% 126.89% 64.68% 272.54% 84.14%
137.06% 115.66%
Cash Growth -39.52% 70.55% 852.32% -61.35% 565.82%
356.83% 277.56%
Bagaimana dengan Valuasi? Sepertinya untuk INVS ini, saya tidak perlu menampilkan kutipan dari hitungan kalkulasi. Karena angka2 di atas cukup skewing dimana view 5 th yg stabil belum di dapatkan. Kalo saya mengambil angka konservatif harapan 15% growth per tahun, maka harga sekarang masih termasuk mahal (jauh diatas harga teoritis).
Anda yg masih tertarik untuk menikmati upside di INVS, silahkan mencari tehnik valuasi lain yg mampu menghitung target INVS ini. Atau, silahkan berpedoman dengan TA :-). Berikut saya tampilkan chart INVS yang masih belum menunjukkan tanda2 exhaustion....


Wednesday, 13 November 2013

MDLN untuk watchlist dulu

MDLN sedang berkonsolidasi pada range sempit....Untuk trading, jangan dibeli dulu karena ndak tahu berapa lama konsol...juga resiko breakdown ke bawah...Beli hanya kalo breakout (melewati 410)


Tuesday, 12 November 2013

MAPI, another candidate to rebound

Sama dengan ISAT, perhatikan benar2 titik trigger buy dan cut loss..jangan masuk sebelum disuruh masuk, dan jangan nawar kalo disuruh keluar


ISAT ready to rebound...please buckle up

Baru saja meluncur turun dengan drastis..Terbentuk candle reversal Bullish Harami....walau biasa agak berat untuk cepat mantul kuat..tapi setidaknya resiko terukur..
Perhatikan titik trigger buy dan cut loss...



Monday, 4 November 2013

Proses Screening Daftar Efek Syariah: Studi kasus ADHI, TURI, dan TRAM

Beberapa waktu lalu saya ngobrol2 mencermati Daftar Efek Syariah yang ada di bursa kita. Terutama ADHI yang memiliki obligasi 1.2 Trilyun, dan TURI yang walau sudah menjual mayoritas saham di divisi finansial-nya masih menikmati keuntungan sebagai entitas asosiasi. 

Berikut adalah proses screening Daftar Efek Syariah seperti dijelaskan di http://syariah.ojk.go.id/edukasi/proses_screening_des.html



Nampak aturan hutang bank adalah Total Debt (ribawi) dibagi dengan Total Asset
Dengan aturan ini maka ADHI masih masuk saham syariah..jadi DES tidak salah dan ADHI tidak perlu dikeluarkan dari Daftar Efek Syariah.

Untuk kasus TURI, jumlah pendapatan dari financial service tidak tercatat karena tidak dikonsolidasi (ingat dia adalah entitas assosiasi). Sementara profit dari financial servis adalah 66M sampai Q3 2013.  Kalo memakai jumlah pendapatan(ingat statement di kriteria di atas bukan profit) Q3 2013 sebesar 8.45 trilyun maka angka 66M menjadi kurang dari 10%. Walau di sini tidak apple to apple (profit di kompare dengan profit sebagaimana pendapatan dikompare thd pendapatan). Tapi, make sense untuk tetap berada dalam DES.

Yang menarik adalah TRAM. Sampai Q2 2013, total debt(ribawi) thd total asset ada di kisaran 52%. Jadi TRAM sampai saat ini ada di luar DES. Masuk Q3, angkanya menurun menjadi 42%. Jadi TRAM berpeluang masuk kembali dalam DES.

Semoga ini menjadi pengetahuan dan bermanfaat untuk tahu apa yg dibeli agar aman dari sisi syariah. Wallaualam.