Hari kamis lalu, 9 May 2013, ada sebuah career day di kantor. Saat openning, diundanglah salah satu pensiunan di kantor saya. Yang jelas dia bukanlah calang-calang orang, karena sudah cukup tinggi posisinya saat pensiun. Saat sekarangpun beliau masih dipakai di sebuah bank swasta menjadi salah satu director non-banking experience. Maksudnya memberi view dan keahlian dari sisi industri.
Setelah meakukan sharing2 career wisdom-nya, beliau menjelaskan bahwa tidak semua yg beliau lakukan berhasil. Salah satunya beliau bercerita, beliau gagal di stock market. Beliau menarik pelajaran bahwa "No shortcut" untuk menjadi sukses.
Saya termenung dan betul juga. Di stock market, orang cenderung untuk berusaha sukses secara instant. Menganggap, yg pandai, adalah yg tiba2 mendongkrak asset menjadi ratusan persen dalam satu tahun, atau puluhan persen dalam satu bulan. Bahkan ada yang belasan persen dalam satu hari.
Ya, stock market memang hiruk pikuk dengan cerita sukses. Sangat jarang yg membahana cerita tentang loss. Tapi, benarkah seperti itu. Well, menurut saya, trading saham tak ada bedanya dengan bisnis2 lain. Ada saatnya anda beruntung tapi beberapa kali juga anda loss. Itu semua normal. Kadang bulan ini anda maju 13%, mungkin esok mencatatkan loss -4%.
Saya pernah olahraga jogging di suatu sore, dan bertemu dengan teman kantor yg biasa ikut marathon. Saya balik berputar, dia sudah 2 kali papasan dgn saya. Saat saya sampai kembali ke kantor, dia mengusulkan agar kita sekantor rame2 lari2 sore. Saya bilang, saya akan tertinggal pasti. Dia menjawab, "well, that's your running pace. Every one has her/his pace". Benar juga. Seorang yang sudah sering lari jarak jauh tentunya akan mempunyai kecepatan lari jarak jauh yg juga meningkat. Bagi pemula spt saya, barangkali saya harus sering berjalan. Berhenti. Mungkin juga balik mundur dulu ke pitstop sebelumnya. Dan itu normal.
Kalo mengaitkan itu dengan trading, rasanya tak jauh berbeda. Pernah saya menulis ttg fokus pada longterm growth(http://pemanahsaham.blogspot.com/2013/04/fokus-pada-long-term-growth-porto-anda.html). Itu analog dengan lari jarak jauh. Dan, kadang kala kita bisa berlari cepat, melambat, dan bahkan mundur sejenak. Tapi, over the time, kalo kita disiplin, maka kita akan jadi pelari jarak jauh yg tahan stamina dan kecepatannya pun naik dengan sendirinya.
Sebagai ilustrasi, berikut ditampilkan hasil simulasi sistem pemanah saham dari tahun 200h hingga sekarang. Terlihat peningkatan jumlah porto equity-nya yg cukup menarik. Tapi jika melihat gambar dibawahnya yg menunjukkan underwater performance, maka masa2 sulit dari sebuah system selalu ada. Tidak ada sebuah system yg menang 100%, selalu ada value kegagalan. Tugas kita lah menganalisa dan mengoptimumkan agar rate kegagalan masih dalam batas toleransi. Semoga menginspirasi.
Setelah meakukan sharing2 career wisdom-nya, beliau menjelaskan bahwa tidak semua yg beliau lakukan berhasil. Salah satunya beliau bercerita, beliau gagal di stock market. Beliau menarik pelajaran bahwa "No shortcut" untuk menjadi sukses.
Saya termenung dan betul juga. Di stock market, orang cenderung untuk berusaha sukses secara instant. Menganggap, yg pandai, adalah yg tiba2 mendongkrak asset menjadi ratusan persen dalam satu tahun, atau puluhan persen dalam satu bulan. Bahkan ada yang belasan persen dalam satu hari.
Ya, stock market memang hiruk pikuk dengan cerita sukses. Sangat jarang yg membahana cerita tentang loss. Tapi, benarkah seperti itu. Well, menurut saya, trading saham tak ada bedanya dengan bisnis2 lain. Ada saatnya anda beruntung tapi beberapa kali juga anda loss. Itu semua normal. Kadang bulan ini anda maju 13%, mungkin esok mencatatkan loss -4%.
Saya pernah olahraga jogging di suatu sore, dan bertemu dengan teman kantor yg biasa ikut marathon. Saya balik berputar, dia sudah 2 kali papasan dgn saya. Saat saya sampai kembali ke kantor, dia mengusulkan agar kita sekantor rame2 lari2 sore. Saya bilang, saya akan tertinggal pasti. Dia menjawab, "well, that's your running pace. Every one has her/his pace". Benar juga. Seorang yang sudah sering lari jarak jauh tentunya akan mempunyai kecepatan lari jarak jauh yg juga meningkat. Bagi pemula spt saya, barangkali saya harus sering berjalan. Berhenti. Mungkin juga balik mundur dulu ke pitstop sebelumnya. Dan itu normal.
Kalo mengaitkan itu dengan trading, rasanya tak jauh berbeda. Pernah saya menulis ttg fokus pada longterm growth(http://pemanahsaham.blogspot.com/2013/04/fokus-pada-long-term-growth-porto-anda.html). Itu analog dengan lari jarak jauh. Dan, kadang kala kita bisa berlari cepat, melambat, dan bahkan mundur sejenak. Tapi, over the time, kalo kita disiplin, maka kita akan jadi pelari jarak jauh yg tahan stamina dan kecepatannya pun naik dengan sendirinya.
Sebagai ilustrasi, berikut ditampilkan hasil simulasi sistem pemanah saham dari tahun 200h hingga sekarang. Terlihat peningkatan jumlah porto equity-nya yg cukup menarik. Tapi jika melihat gambar dibawahnya yg menunjukkan underwater performance, maka masa2 sulit dari sebuah system selalu ada. Tidak ada sebuah system yg menang 100%, selalu ada value kegagalan. Tugas kita lah menganalisa dan mengoptimumkan agar rate kegagalan masih dalam batas toleransi. Semoga menginspirasi.
No comments:
Post a Comment